Kopda Muslimin menangis tersedu menumpahkan keluhannya saat menelepon asisten rumah tangga (ART), sebelum meninggal dunia. Dalam percakapan telepon itu, terdengar Muslimin mengeluh tidak mampu kembali ke rumah.
Kopda Muslimin menelepon ART bernama Kabul pada Selasa lalu (19/7). Kini, ia ditemukan meninggal dunia di Kendal, Jawa Tengah.
"Sudah telat kalau aku balik. Ya aku juga tahu, podo geger (ramai). Sudah Bul, aku juga sedih. Kamu jadi om yang baik buat mereka [anak-anak Muslimin] ya Bul," kata Muslimin saat Kabul memintanya untuk kembali pulang.
Kabul berulang kali meminta agar Kopda Muslimin lekas pulang dan membicarakan permasalahan ini secara baik-baik dengan istrinya. Namun Muslimin kembali mengaku tidak kuat dan menyerah.
"Tidak kuat, nyerah bul [mulai terisak], aku nyerah, Bul. Bapak wes enggak iso [sudah tidak bisa] balik, Bul," ujar Muslimin.
Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya, Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (28/7) pukul 06.15 WIB.
Kopda Muslimin sempat diburu aparat lantaran menjadi aktor intelektual penembakan terhadap istrinya di Semarang beberapa waktu lalu.
Menurut keterangan Polri, Kopda Muslimin membayar sejumlah orang untuk menembak istrinya. Dia melakukan itu lantaran sudah memiliki pacar baru.
Usai istrinya ditembak, Kopda Muslimin sempat menemani di rumah sakit. Di sela-sela itu pun dia juga memberikan uang bayaran kepada eksekutor. Namun tak lama kemudian, ia melarikan diri hingga ditemukan meninggal dunia
0 Response to "Tangis Perpisahan Kopda Muslimin: Aku Nyerah, Bul, Titip Anak-anak"
Posting Komentar